Bagi seorang guru, mengajarkan menulis adalah aktifitas yang penting,
namun kenyatannya banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam
menuangkan ide-ide kreatifnya pada sebuah tulisan. Idealnya dalam
mengajar menulis akan menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi siswa
jika guru mampu menerapkan model dan media yang dapat membantu
aktifitas siswa. Tetapi, kenyatannya sebagian besar siswa mengalami
kesulitan bahkan tidak mampu menuangkan ide-idenya pada sebuah tulisan
dan akhirnya pembelajaran menjadi tidak kondusif. TPS adalah salah satu
teknik pembelajaran koopertif yang dapat memecahkan masalah ini. Di
dalam TPS ada 5 tahapan. Tahap yang pertama yakni membagi siswa
secara berpasangan. Tahap yang kedua yakni guru memberikan sebuah
topik atau pertanyaan. Tahap ketiga masing-masing siswa diberikan waktu
untuk berpikir. Tahap yang keempat setiap siswa diminta untuk
mendiskusikan hasil pemikiran mereka kepada pasangannya masingmasing. Selanjutnya, tahap yang kelima meminta masing-masing pasangan
untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas dan pasangan yang
lain menangapinya. Setelah semua pasangan menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya, maka guru memberikan tugas kepada setiap siswa. Tugasnya
dapat berupa menulis kalimat naratif, deskriptif maupun argumentative.