ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSIONER DALAM NOVEL ORANG-ORANG BIASA KARYA ANDREA HIRATA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Published: Aug 4, 2022

Abstract:

Karya sastra tidak terlepas dari tindak tutur yang ditulis oleh seorang pengarang. Tindak tutur yang diperoleh berdasarkan pengalaman pengarang maupun tindak tutur yang ditemukan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah tindak tutur perlokusioner dalam novel Orang-Orang Biasa sebagai alternatif bahan ajar di sekolah menengah atas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur perlokusioner dalam novel Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata sebagai alternatif bahan ajar di sekolah menengah atas. Jenis-jenis tindak tutur perlokusioner yang dianalisis, yaitu tindak tutur perlokusioner efek membujuk, tindak tutur perlokusioner efek meyakinkan, tindak tutur perlokusioner efek menakuti dan tindak tutur perlokusioner efek memotong pembicaraan orang lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah tuturan tindak tutur perlokusioner dari kutipan yang terdapat dalam novel Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata, penelitian ditemukan 60 kutipan yang memenuhi kriteria tindak tutur perlokusioner, yaitu tindak tutur perlokusioner efek membujuk sebanyak 10 kutipan, tindak tutur perlokusioner efek meyakinkan sebanyak 25 kutipan, tindak tutur efek menakuti 7 kutipan, dan tindak tutur perlokusioner efek memotong pembicaraan orang lain sebanyak 18 kutipan. Novel Orang-Orang Biasa dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar di sekolah menengah atas dari tiga aspek penting dalam pemilihan bahan ajar, yaitu aspek kebahasaan, aspek psikologi, dan aspek latar belakang sosial budaya siswa.

Keywords:
1. Tindak tutur
2. Perlokusioner
3. Novel Orang-Orang Biasa
Authors:
Muhamad Iqbal
How to Cite
Iqbal, M. (2022). ANALISIS TINDAK TUTUR PERLOKUSIONER DALAM NOVEL ORANG-ORANG BIASA KARYA ANDREA HIRATA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS. Griya Cendikia, 7(2), 447–455. https://doi.org/10.47637/griya-cendikia.v7i2.292