Salah satu cara yang dilakukan oleh universitas Muhammadiyah untuk mempraktikkan catur dharma mereka adalah melalui pengabdian kepada masyarakat. Dengan cara ini, motivasi dan minat anak-anak terhadap tugas sekolah mereka ditingkatkan untuk membantu mereka mengembangkan kebiasaan belajar yang baik saat mereka dewasa. Metode bimbingan belajar yang digunakan adalah dengan memberikan bimbingan belajar secara langsung dengan diterapkan pula pemahaman akan nilai-nilai agama. Upaya penanaman nilai religius penting ditanamkan pada anak-anak SD dalam proses pendidikan guna meningkatkan pendidikan karakter agar mencerminkan sikap dan perilaku yang baik. Proses pendidikan dilakukan secara personal dan tatap muka. Karena jumlah peserta yang banyak, bimbingan belajar dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 10-12 orang. Di Desa Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara, bimbingan belajar dilakukan di masjid. Banyak langkah yang dilakukan sebelum pelaksanaan bimbingan belajar, seperti observasi lapangan untuk mengidentifikasi masalah yang ada, diikuti dengan perancangan awal kegiatan bimbingan belajar. Kebutuhan setiap siswa diperhitungkan saat memilih materi pelajaran untuk bimbingan belajar ini. Siswa kelas 1, 2, dan 3 diajarkan cara menulis dan membaca, sedangkan kelas 4, 5, dan 6 diajarkan penjumlahan. Metode bimbingan belajar ini efisien dan efektif. Hasil dari bimbingan belajar di Desa Wonomarto cukup mengesankan. Anak-anak sangat antusias selama proses bimbingan belajar dan merasa terbantu dalam menyelesaikan tugas di sekolah. Desa Wonomarto mayoritas penduduknya adalah Petani. Pendidikan merupakan proses yang sistematis dan juga melibatkan faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internalnya ialah terdiri dari anak-anak contohnya : minat belajar anak, motivasi dalam menumbuhkan minat belajar pada anak, dalam memotivasi belajar, dan menumbuhkan bakat dan persepsi, anak-anak terhadap mata pelajaran maupun terhadap guru pengajar. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri siswa dan mencakup hal-hal seperti lingkungan belajar, lingkungan keluarga, status sosial ekonomi keluarga, dan keterlibatan orang tua dalam membantu anak-anak mereka dalam mengatasi kesulitan belajar. Langkah selanjutnya adalah membuat program bimbingan belajar dengan meninjau kembali hasil observasi mahasiswa dan merencanakan kegiatan yang akan dilakukan. Mahasiswa berupaya mengembangkan anak dengan berbagai cara ketika membimbing mereka, termasuk yang berikut ini: Memberikan pujian; memberikan penilaian. b) Memberikan hadiah.