Pendidikan dianggap sebagai investasi paling berharga dalam pengembangan sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Namun, fenomena bullying di sekolah menjadi ancaman serius bagi upaya peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan siswa. Bullying, baik dalam bentuk fisik maupun non-fisik, memiliki efek merugikan tidak hanya pada korban tetapi juga pada pelaku dan lingkungan sekolah secara keseluruhan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memahami fenomena bullying di SD Negeri 02 Sukamaju. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dengan guru kelas, siswa, dan orang tua. Temuan penelitian menunjukkan bahwa bullying di sekolah ini terjadi dalam berbagai bentuk, seperti fisik (menendang, memukul) dan non-fisik (menggoda, mengancam). Mahasiswa yang menjadi korban bullying mengalami dampak yang signifikan, seperti menurunnya rasa percaya diri, terganggunya kesehatan mental, dan gangguan prestasi akademik. Sekolah telah melakukan upaya untuk mengatasi bullying, termasuk penerapan peraturan, bimbingan dan pengawasan siswa, dan strategi oleh guru kelas untuk menangani kasus bullying. Namun, masih ada beberapa faktor yang perlu ditingkatkan, seperti koordinasi antar pemangku kepentingan sekolah, komunikasi yang efektif dengan orang tua, dan peningkatan keterlibatan semua komponen sekolah dalam upaya pencegahan dan intervensi bullying. Kesimpulannya, bullying di SDN Negeri 02 Sukamaju merupakan permasalahan yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak terkait. Upaya yang terkoordinasi dan berkelanjutan diperlukan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, mendukung, dan bebas perundungan untuk mencapai pendidikan yang berkualitas dan komprehensif bagi siswa.